TUGAS
MATERI BIOLOGI DASAR
KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP
Oleh
Nama :
Aldi Saputra
STAMBUK : L131 13 194
KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP/HAYATI
A.
Keanekaragaman Makhluk Hidup.
Perbedaan
makhluk hidup disebabkan bentuk tubuh, susunan tubuh, dan kebiasaan bertingkah
lauku yang berbeda. Perbedaan-perbedaan tersebut mengakibatkan makhluk hidup
beraneka ragam. Makhluk hidup yang beraneka ragam dapat dikelompokan
berdasarkan kesamaanya. Dasar pikirkanlah dan bandingkanlah dengan pengalaman
kita sehari-hari. Apakah kucing dan anjing dapat kawin dan mengahsilakan
keturunan? Jawabannya tentu tidak. Akan tetapi, jika anjing dikawinkan dengan
sesama anjing maka dapat menghasilkan anak anjing.
Makhluk
hidup atau individu sejenis digolongkan dalam satu spesies. Kelompok manusia
yang merupakan satu spesies disebut Homo sapeiens. Perbedaan yang dijumpai
dalam satu spesies tertentu disebut variasi. Variasi didunia ini tentu sangat
banyak.
B.
Organisasi Kehidupan
1.
Sel
Sel berasal dari kata cella, yang artinya rongga
kecil. Sel merupakan unit terkecil dari kehidupan yang menyusun tubuh makhluk
hidup. Ukuran sel sangat kecil atau mikroskopis, sehingga untuk
melihatnya harus menggunakan alat yang disebut mikroskop. Sel
tersusun atas membran sel, sitoplasma dan organel-organel.
Bentuk dan ukuran sel beraneka ragam. Bentuk sel ada
yang bulat, bulat panjang, memanjang, berbentuk segi lima, segi enam, pipih/
berbulu. Pada umumnya makhluk hidup yang beraneka ragam memiliki struktur
sel yang hampir sama, yaitu tersusun atas membran
sel danprotoplasma. Protoplasma tersusun atas cairan sel
(sitoplasma) dan organel-organel. Organel adalah alat-alat di dalam sel yang
mempunyai fungsi khusus. Contoh organel adalah inti sel, mitokondria, plastida,
lisosom, dan retikulum endoplasma. Organel tidak bisa diamati dengan jelas jika
menggunakan mikroskop cahaya.
Perbedaan
|
Sel
tumbuhan
|
Sel hewan
|
Dinding
sel
|
-
|
+
|
Plastida
|
+
|
-
|
Vakuola
|
+( besar)
|
+ (kecil)
|
Sentrosom
|
+
|
-
|
Kloroplas
|
+
|
-
|
Membran
Sel
|
+
|
-
|
2.
Jaringan
Jaringan adalah sekelompok sel yang mempunyai bentuk
dan fungsi yang sama. Jaringan hanya dimiliki oleh makhluk hidup bersel banyak
(multiseluler). Pada perkembangbiakan secara kawin terjadi percampuran antara
sel ovum dan sperma membentuk satu sel zigot.
3. Organ
Organ adalah alat tubuh yang memiliki fungsi khusus.
Pada manusis misalnya, terdapat organ penglihat, pembau, pencernaan makanan,
peredaran darah, dan pengeluaran. Organ tersususn atas jaringan-jaringan. Jadi,
sekumpulan jaringan bekerja membentuk organ tubuh. Misalnya, organ sirkulsi
tersususn atas jaringan otot lurik, otot jantung, otot polos, saraf, dan
jaringan ikat.
Organ pada tumbuhan misalnya akar, batang, daun,
bunga, dan, buah. Akar merupakan organ yang penting untuk menegakkan tubuh
tumbuhan dan menghisap air serta mineral dari dal tanah. Jaringan-jaringan
penyusun akar dikotil contohnya antara lain epidermis, parenkima, xilem,floem,
empulur, dan kambium.
4.
Sistem Organ
Beberapa macam organ yang terangkai dan mempunyai
fungsi tertentu disebut sistem organ. Organ tidak dapat berdiri sendiri. Untuk
menjalankan fungsinya, organ bekerja sama dengan orang lainnya. Sebagai contoh,
untuk berfotosintesis, daun memerlukan bantuan organ akar dan batang. Sistem
organ transportasi pada manusia memerlukan kerja sama antara organ jantung dan
pembuluh darah, organ paru-paru, hati, ginjal, dan kulit.
5.
Organisme
Bermacam-macam organ dan sistem organ akan membantuk
suatu organisme atau makhluk hidup. Oleh karena itulah, makhluk hidup biasa
jiga di sebut dengan istilah organisme. Agar organisme dapat melakukan kegiatan
hidupnya, organ-organ hidupnya harus lengkap dan bekerja dengan baik.
Organ-organ itu misalnya organ pernafasan, pencernaan, pengangkutan,
penglihatan, pendengaran, saraf, dan perkembangbiakan. Jika salah satu organ
terganggu, maka kerja organ yang lainnya juga terganggu. Sebagai contoh, jika
mengalami gangguan pada ginjal, urin tidak dapat disaring secara sempurna.
Akibatnya zat-zat sisa dalam urin yang seharusnya dibuang mengalir lagi
keseluruh tubuh melalui peredaran darah. Zat-zat sisa tersebut akan meracuni
sel-sel tubuh. Orang yang demikian dikenal sebagai penderita gagal ginjal.
Jadi, jika salah satu organ terganggu, orang akan mengalami gangguan kesehatan.
6.
Populasi
Populasi adalah kumpulan individu yang sejenis, yang
terdapat pada daerah tertentu. Misalnya: populasi sapi, populasi kambing,
populasi rusa, dll. Populasi mempunyai kemungkinan untuk berinteraksi.
Interaksi ini terlihat dalam bentuk kompetisi untuk mempertahankan diri atau
kerjasama untuk mempertahankan jenis. Berdasarkan aliran energi yang digunakan
dalam setiap komunitas, maka setiap populasi dapat digolongkan kedalam salah
satu kelompok berikut ini:
a. Produsen, yaitu jenis makhluk hidup
berhijau daun yang dapat mengubah energi surya menjadi energi kimia dalam
jaringannya.
b. Konsumen pertama, biasanya disebut
juga herbivor, yaitu organisme pemakan tumbuhan.
c. Konsumen kedua, karnivor, ciri
organisme pemakan herbivor.
d. Konsumen ketiga, yaitu karnivor
pemakan karnivor lainnya. Namun ada organisme yang secara fungsional termasuk
konsumen pertama, kedua dan ketiga misalnya adalah manusia.
e. Parasit, yaitu orgaisme yang
makanannya adalah makanan yang telah dicerna oleh organisme lain di tempat dia
hidup.
f.
Pemakan bangkai, ialah hewan-hewan
yang hidup dari kotoran (faeces) atau tubuh organisme mati yang sudah
membusuk.
g. Pengurai, ialah cendawan, bakteri
dan mikroba yang menguraikan organisme mati atau sampah organik dan melepaskan
zat kimia serta panas ke dalam lingkungannya untuk diseerap kembali oleh
tumbuhan hidup.
7.
Komunitas
Komunitas adalah kumpulan beberapa kelompok organisme
yang hidup pada suatu tempat secara bersamaan. Contohnya: komunitas perairan
air tawar, disana terdapat populasi tumbuhan air, populasi kutu air, kura-kura
dan lain-lain.
8.
Ekosistem
Ekosistem adalah unsur-unsur yang berada di suatu
daerah tertentu berhubungan dan saling mempengaruhi lingkungan fisik sehingga
terjadi aliran energi dan materi yang terjadi dalam suatu sistem. Ekosistem
dapat dilihat sebagai hasil saling mempengaruhi antara komponen abiotik dan
komonen biotik dalam pengubahan energi dan materi, karena ekosistem meliputi
orgainsme (biotik) dan lingkungan tak hidup (abiotik)
C.
Pengertian Klasifikasi Makhluk Hidup
Klasifikasi adalah cara para ilmuwan
untuk mengelompokkan makhluk hidup. Dasar untuk mengelompokkan makhluk hidup
adalah dengan melihat dari persamaan dan perbedaan ciri-ciri dan sifat makhluk
hidup, yang meliputi ciri morfologis, anatomis, biokimia, dan reproduksinya.
Pengelompokan makhluk hidup yang sudah menggunakan aturan tertentu disebut
sistematika.
Klasifikasi dapat berfungsi sebagai alat untuk mempelajari keanekaragaman
hayati. Tujuan dari klasifikasi adalah sebagai berikut.
a. menyederhanakan objek
studi agar mudah dipelajari;
b. mendeskripsikan ciri-ciri
makhluk hidup untuk membedakan tiap-tiap jenis;
c. mengelompokkan makhluk
hidup berdasarkan persamaan ciricirinya;
d. mengetahui hubungan
kekerabatan dan sejarah evolusinya.
Adanya klasifikasi makhluk hidup mempunyai manfaat sangat besar yang
langsung dapat dirasakan manusia, yaitu sebagai berikut:
a. Pengklasifikasian
melalui pengelompokkan dapat memudahkan dalam mempelajari organisme yang
beraneka ragam.
b. Klasifikasi dapat
digunakan untuk melihat hubungan tingkat kekerabatan antara organisme satu
dengan lainnya.
D.
Pengklasifikasian Makhluk Hidup
Klasifikasi dilakukan berdasarkan kesamaan morfologi,
anatomi, fisiologi, dan cara perkembangbiakannya. Dengan klasifikasi akan
terbentuk kelompok-kelompok makhluk hidup yang disebut takson. Setelah
diklasifikasikan, suatu makhluk hidup diberi nama berdasarkan kelompok yang
dimilikinya. Sistem tata nama yang dipakai saat ini adalah sistem tata nama
biner yang disebut binomial nomenclature yang diperkenalkan oleh Carolus
Linnaeus yang dijuluki Bapak Taksonomi.
Pemberian nama ilmiah makhluk hidup menggunakan bahasa
Latin, dan terdiri dari dua kata yang menunjukkan nama genus dan spesies. Huruf
pertama pada kata pertama ditulis kapital atau huruf besar, dan pada kata kedua
ditulis dengan huruf kecil. Kedua kata ini ditulis mir ing. Contohnya: Oryza
sativa (padi) dan Gnetum gnemon (melinjo).
Jika nama makhluk hidup lebih dari dua kata, maka kata
kedua harus disatukan atau diberi tanda penghubung dan ditulis miring.
Contohnya, kembang sepatu bisa ditulis Hibiscus rosasinensis atau Hibiscus
rosa-sinensis. Berdasarkan taksonomi yang dikembangkan Linnaeus, dunia tumbuhan
dan hewan dibagi menjadi beberapa takson, yaitu kingdom ( k erajaan), filum
(keluarga besar), class (kelas), ordo (bangsa), family (suku), genus (marga),
dan spesies (jenis). Urutan dari kingdom ke spesies berdasarkan persamaan
ciri-ciri yang paling umum, kemudian makin ke bawah persamaan ciri-ciri makin
khusus dan perbedaan makin kecil.
Pada 1969, ilmuwan Biologi R. H. Whittaker, membagi
makhluk hidup menjadi lima kingdom, yaitu kingdom monera, protista, fungi,
plantae, dan ani malia. Sistem ini banyak digunakan para ilmuwan biologi.
Pembagian lima kingdom ini didasarkan pada susunan sel dan cara hidup dalam
pemenuhan kebutuhan makanan. Klasifikasi tersebut adalah sebagai berikut:
1.
Monera
Ciri-ciri monera adalah uniseluler (bersel tunggal),
sel prokariotik (tidak memiliki membran inti), dan memiliki reproduksi secara
aseksual. Contoh dari monera:
a)
Bakteri
Bakteri memiliki sel uniseluler dan prokariotik.
Umumnya tidak memiliki klorofil, namun ada yang memiliki klorofil
sehingga dapat mela-kukan fotosintesis. Ukuran bakteri sangat kecil, hanya
beberapa mikron.
b)
Ganggang hijau biru (Cyanobacteria)
Cyanobacteria ti dak semuanya bersel satu
(uniseluler). Cyanobacteria memiliki klorofil sehingga mampu berfotosintesis
dan menghasilkan oksigen. Tempat hidup Cyanobacteria di danau, laut, sungai,
rawa, batu, tanah, di air dengan suhu yang tinggi, maupun di air dengan tingkat
keasaman tinggi (pH = 4). Contohnya, Spirulina (dapat digunakan sebagai sumber
makanan yang kaya protein).
2.
Protista
Ciri-ciri
protista a dalah eukariotik (mempunyai membran inti), uniseluler atau
multiseluler (bersel banyak), dan autotrof atau heterotrof.
a. Protista yang memliki ciri-ciri
seperti hewan (Protozoa).
Berikut ini
yang termasuk protista yang memiliki ciri seperti hewan (protozoa).
Ø Rhizopoda Rhizopoda bergerak dan
menangkapi makanan menggunakan kaki semu atau pseupodia. Rhizopoda hidup di
laut, air tawar, tubuh hewan, atau manusia. Contoh: Entamoeba histolityca
(penyebab disentri).
Ø Flagellata Flagellata bergerak
menggunakan flagel atau bulu cambuk, hidup di laut, air tawar, tubuh
hewan, atau manusia. Contoh: Trypanosoma evansi (penyebab penyakit surra pada
hewan ternak).
Ø Cilliata Cilliata hidup bebas di air
tawar atau laut, bergerak menggunakan rambut getar silia. Contoh: Paramecium
caudatum.
Ø Sporozoa Spor ozoa tidak
memiliki alat gerak, dan semua jenis sporozoa hidup sebagai parasit.
Contoh: Plasmodium (penyebab malaria).
b. Protista yang memiliki ciri-ciri
seperti tumbuhan (ganggang/ algae).
Berikut ini
adalah yang termasuk protista yang memiliki ciri-ciri seperti tumbuhan
(ganggang/algae).
Ø Euglenophyta Cirinya adalah uniseluler,
tidak memiliki dinding sel, mempunyai klorofil sehingga mampu berfotosintesis,
dan memiliki flagel. Contoh: Euglena.
Ø Pyrophyta Sebagian besar Pyrophyta
adalah Dinoflagellata, hidup di air laut, tapi ada juga yang hidup di air
tawar, uniseluler, memiliki dinding sel, dan mampu bergerak secara aktif.
Contoh: Ceratium.
c. Protista yang memiliki ciri-ciri
seperti jamur (fungi).
Berikut ini
yang termasuk protista yang memiliki ciri-ciri seperti jamur (fungi).
Ø Myxomycota (jamur lendir) Dalam siklus
hidupnya, Myxomycota menghasilkan sel-sel yang hidup bebas yang berbentuk
seperti amoeboid. Bila kekurangan makanan, sel-sel bebas ini membentuk massa
yang berlendir. Selain itu, dapat pula membentuk spora bila keadaan kering.
Contoh: Physarium.
Ø Oomycota (jamur air) Oomycota hidup
bebas, makanan diperolehnya dari sisa-sisa tumbuhan di danau atau kolam, dan
reproduksi secara seksual dan aseksual. Secara seksual menghasilkan hifa.
Sedangkan, secara aseksual menghasilkan zoospora, yaitu spora yang mempunyai
dua flagel yang da pat tumbuh menjadi hifa baru. Contoh: Saprolegnia (menempel
pada tubuh ikan sebagai parasit).
3.
Fungi
Ciri-cirinya
adalah eukariot, memiliki dinding sel, tidak memiliki klorofi l, uniseluler
atau multiseluler, hidup heterotrof (saprofit, parasit, dan mutual).
Fungi hidup di tempat-tempat lembap, air laut, air tawar, di tempat yang asam
dan bersimbiosis dengan ganggang membentuk lumut kerak (l ichenes). Reproduksi
secara aseksual menghasilkan spora, kuncup, dan fragmentasi. Sedangkan, secara
seksual dengan zigospora, askospora, dan basidiospora. Berikut ini yang
termasuk ke dalam fungi.
a. Zigomycota Ciri-cirinya adalah:
Ø Mempunyai hifa yang tidak bersekat.
Ø Reproduksi secara seksual dengan
zigosporangium dan secara aseksual dengan spora.
Ø Hidup sebagai saprofit pada makanan,
tanah, sisa-sisa tumbuhan atau hewan, ada juga yang hidup sebagai parasit.
Contohnya, Rhizopus oryzae (untuk pembuatan tempe).
b. Ascomycota Ciri-cirinya adalah:
Ø Uniseluler atau multiseluler
(sebagian besar).
Ø Mempunyai hifa yang bersekat-sekat.
Ø Ada yang membentuk tubuh buah dan
ada yang tidak.
Ø Reproduksi aseksual dengan konidia
dan tunas. Sedangkan, secara seksual dengan konidiospora.
Ø Hidup sebagai saprofit pada tanah,
sisa-sisa organisme, ada yang sebagai parasit pada hewan atau manusia. Contoh:
Saccharo-myces cereviceae (bahan pembuat minuman beralkohol).
c. Basidiomycota
Ciri-cirinya adalah:
Ø Multiseluler
Ø Hifa bersekat.
Ø Ada yang membentuk tubuh buah dan
ada yang tidak
Ø Umumnya hidup saprofit pada
sisa-sisa organisme, ada yang parasit pada tumbuhan atau manusia.
Ø Reproduksi aseksual dengan membentuk
konidiospora, secara seksual dengan menghasilkan basidiospora. Contohnya,
Volvarella volvacea (jamur merang).
d. Deuteromycota Disebut juga jamur tak
sempurna karena reproduksi seksualnya belum di ketahui. Contoh: Aspergillus
wentii (pembuatan kecap, tauco).
4.
Plantae
Kingdom
plantae atau tumbuhan adalah istilah untuk organisme yang memiliki ciri
eukariotik dan multiseluler. Selain itu, organisme ini mampu melakukan
fotosintesis untuk menghasilkan makanan karena memiliki klorofil.Berdasarkan
berkas pembuluh, plantae dibagi kedalam dua kelom pok (divisi), yaitu
Thallophyta dan Tracheophyta.
·
Thallophyta
Thallophyta
mempunyai bagian tubuh yang sederhana, tidak mempunyai pembuluh angkut, akar,
batang, dan daun sejati. Berikut ini yang termasuk Thallophyta.
a. Algae (ganggang) Algae banyak tumbuh di tempat
basah, multiseluler, dapat benang atau berkoloni, memiliki klorofil sehingga
mampu melakukan fotosintesis. Tapi, ada juga yang memiliki pigmen lain.
Reproduksi secara aseksual dengan fragmentasi. Sedangkan secara seksual dengan
fertilisasi antara gamet jantan dan betina. Algae dibedakan
atas 4 kelompok, yaitu: Chloropyta (alga hijau), Chrysophyta (alga keemasan),
Phaeophyta (alga cokelat), dan Rhodophyta (alga merah).
b. Bryophyta (Lumut) Bryophyta hidup di
tempat-tempat yang lembap, mempunyai bagian-bagian tubuh yang menyerupai daun,
batang dan akar, mampu melakukan fotosintesis karena memiliki klorofil. Dalam
masa hidupnya me ngalami pergiliran keturunan (metagenesis) yang menghasilkan
generasi penghasil gamet (gametofit) dan generasi penghasil spora (sporofit).
Spora dihasilkan oleh sporogonium. Lumut dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:
I.
Hepaticeae (Lumut
hati) Tumbuh secara horisontal, belum memiliki daun, dapat dibedakan menjadi
lumut hati jantan dan betina. Alat reproduksinya adalah gemma, secara seksual
dengan gametofit. Contoh: Marchantia.
II.
Musci
(Lumut daun) Tubuh lumut daun lebih menyerupai batang dan daun, hidup di
tempat-tempat basah, berkelompok. Contoh: Sphagnum fimbriatun, Mnium.
·
Tracheophyta
Tumbuhan ya
ng memiliki pembuluh angkut memiliki bagian-bagian tubuh yang terdiri dari
akar, batang, dan daun sejati. Akar memiliki fungsi sebagai alat untuk menyerap
air dan zat-zat mineral. Batang berfungsi sebagai alat transportasi dan
pernapasan. Daun berfungsi sebagai organ untuk fotosintesis. Yang termasuk ke
dalam Tracheophyta adalah:
a) Pterydophyta Mempunyai daun, batang, dan
akar sejati, tidak berbunga. Akarnya berbentuk serabut, berfungsi untuk
menyerap air dan zat makanan. Pt erydophyta telah memiliki pembuluh angkut
(xilem) dan (floem), dan mengalami metagenesis, seperti tumbuhan lumut.
Pterydophyta dikelompokkan menjadi 4 divisio, yaitu: Psilophyta (paku purba),
Lycophyta (paku kawat), Sphenophyta (paku ekor kuda), dan Pterophyta (paku
sejati).
b) Spermatophyta (tumbuhan berbiji) Tumbuhan yang
memiliki daun, batang, akar, dan bunga sebagai alat reproduksi dan menghasilkan
biji. Bagian bunga yang menghasilkan gamet jantan disebut benangsari dan yang
menghasilkan gamet betina disebut putik. Perkembangbiakan secara seksual dengan
biji. Di dalam biji terdapat embrio/lembaga (calon tumbuhan baru).Spermatophyta
dibagi menjadi dua kelompok yang didasarkan pada letak bijinya, yaitu:
c) Gymnospermae (tumbuhan biji terbuka)
Gymnospermae tidak memiliki bunga yang sesungguhnya. Biji tidak terbungkus daun
buah. Biji sebagai alat perkembangbiakan berbentuk k erucut yang disebut
strobilus. Terdapat strobilus jantan dan strobilus betina. Gymnospermae terbagi
menjadi 4 kelas, yaitu: – Cyadinae, contoh: Cycas rumphii (pakis haji). –
Coniferae, contoh: Agathis alba (damar). – Gnetinae, contoh: Gnetum gnemon
(melinjo). – Ginkyonae, contoh: Ginkgo biloba.
d) Angiospermae (Tumbuhan biji
tertutup) Angiospermae memiliki bunga sejati sebagai alat reproduksi. Bakal
biji diselubungi daun buah. Bunga-bunga pada Angiospermae ada yang lengkap
maupun tidak lengkap. Bunga lengkap bila memiliki kelopak bunga, mahkota bunga,
putik, dan benangsari. Biji terbungkus bakal buah. Setelah terjadi pembuahan,
biji berkembang sehingga mengandung kandung lembaga (embrio) dan endosperma
(cadangan makanan). Angiospermae dibagi menjadi dua kelas, berdasarkan keping
daun lembaga, yaitu dikotil dan monokotil.
5.
Animalia
Animalia
atau hewan merupakan organisme multiseluler, bersifat heterotrof, organisme
yang aktif. Kingdom animalia dibagi ke dalam dua kelompok berdasarkan ada
tidaknya tulang belakang, yaitu:
a. Avertebrata
Avertebrata
merupakan kelompok hewan yang tidak memiliki tulang belakang. Avertebrata
terdiri dari 8 filum, yaitu:
Ø Porifera (hewan berpori) Porifera
merupakan kelompok hewan multiseluler yang paling sederhana, tubuh
berpori-pori, sebagian besar hidup di air laut, tapi ada juga yang hidup
di air tawar. Tubuhnya berbentuk seperti bunga pada umumnya. Contoh: Niphates
digitalis, Clathrina.
Ø Coelenterata (Hewan berongga) Struktur tubuh
Coelenterata lebih kompleks dibanding porifera. Dalam daur hidupnya mempunyai
bentuk tubuh sebagai polip dan medusa. Mulut memiliki tentakel, pada tentakel
terdapat alat penyengat. Contoh: Chrysaora fruttescena (ubur-ubur).
Ø Nemathelminthes (Cacing gilig) Bentuk tubuh
gilig/silindris, memiliki rongga tubuh tapi tidak sejati. Permukaan tubuh
dilapisi kutikula, memiliki sistem pencernaan ya ng lengkap. Hidup bebas atau
sebagai parasit. Contoh: Ascaris lumbricoides (cacing perut).
No comments:
Post a Comment