Saturday, October 11, 2014

MAKALAH DAMPAK ABRASI BAGI LINGKUNGAN

MAKALAH DAMPAK ABRASI BAGI LINGKUNGAN






oleh
kelompok


Jurusan Kehutanan
Fakultas Kehutanan

2014



BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Abrasi tanah merupakan problem nyata yang terjadi di sekitar kita yang harus ditangani secara serius oleh semua pihak, termasuk warga masyarakat. Sebab apabila kita hanya berdiam diri dan berpangku tangan saja melihat hal tersebut, niscaya hal ini akan menyengsarakan kehidupan kita bersama
Abrasi pantai tidak hanya membuat garis-garis pantai menjadi semakin menyempit, tapi bila dibiarkan begitu saja akibatnya bisa menjadi lebih berbahaya. Sebagai contoh, negara kita Indonesia sangat terkenal dengan keindahan pantainya. Setiap tahun banyak wisatawan dari mancanegara berdatangan ke Indonesia untuk menikmati panorama pantainya yang sangat indah. Apabila pantai sudah mengalami abrasi, maka tidak akan ada lagi wisatawan yang datang untuk mengunjunginya.
Dapat diketahui bahwa dampak dari abrasi sangat berbahaya. Untuk itu kami akan mencoba menjelaskan lebih lanjut mengenai apa itu abrasi, penyebab abrasi, dan bagaimana solusi untuk menanggulanginya.
B.      Rumusan Masalah
1.       Apa pengertian abrasi ?
2.       Faktor-faktor apakah penyebab abrasi?
3.       Bagaimana cara menanggulangi abrasi?

C.      Tujuan
1.       Mengetahui pengertian abrasi dan bentang alam yang diakibatkan oleh abrasi.
2.       Mengetahui faktor – faktor yang menyebabkan abrasi dan cara menanggulangi abrasi.


BAB II
PEMBAHASAN
1.       Pengetian  Abrasi.
Abrasi adalah proses pengikisan pantai oleh tenaga gelombang laut dan arus laut yang bersifat merusak.Abrasi biasanya disebut juga erosi pantai. Abrasi berasal dari bahasa Latin yakni Abradĕre atau Abrasio, yang berarti "keributan". Intensitas Abrasi tergantung pada, konsentrasi kecepatan kekerasan ombak , dan massa partikel yang bergerak
Kerusakan garis pantai akibat abrasi ini dipacu oleh terganggunya keseimbangan alam daerah pantai tersebut. Walaupun abrasi bisa disebabkan oleh gejala alami, namun manusia sering disebut sebagai penyebab utama abrasi.
Erosi oleh gelombang laut dinamakan pula abrasi atau erosi marin. Gelombang laut yang bergerak ke arah pantai mampu mengikis bahkan memecahkan batu-batu karang di pantai, kemudian diangkut ke tempat-tempat lain di sekitarnya atau ke arah laut dan samudra.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kekuatan abrasi antara lain sebagai berikut.
·         Kekerasan batuan, semakin keras jenis batuan yang ada di pantai, semakin tahan terhadap erosi.
·         Gelombang laut, semakin besar gelombang yang bergerak ke arah pantai, semakin besar kemungkinannya untuk mengerosi wilayah pantai.
·         Kedalaman laut di muka pantai, jika laut yang terletak di muka pantai merupakan laut dalam, gelombang laut yang terjadi lebih besar dibandingkan dengan laut yang dangkal, sehingga kekuatan erosi akan lebih besar.
·         Jumlah material yang dibawa gelombang terutama kerikil dan pasir, semakin banyak material yang diangkut semakin kuat daya abrasinya.
Bentang alam khas yang sering kita jumpai sebagai akibat adanya abrasi antara lain sebagai berikut.
·         Cliff, yaitu pantai yang berdinding curam sampai tegak.
·         Relung, yaitu cekungan-cekungan yang terdapat pada dinding cliff.
·         Dataran Abrasi, yaitu hamparan wilayah dataran akibat abrasi. yang dapat dilihat dengan jelas saat air laut surut.
·         Gua laut (Sea Cave).

2.       Abrasi pantai di Indonesia
Pada saat ini sedikitnya 32.400 kilometer kawasan pesisir atau pantai di Indonesia terancam abrasi yang sangat parah sepanjang tahun. Jika kondisi ini tidak diantisipasi, laju abrasi pantai yang sangat tinggi tersebut sudah pasti mengancam berbagai infrastruktur, kawasan permukiman, sarana dan prasarana publik, bahkan yang paling serius adalah tenggelamnya sejumlah pulau.total panjang pantai di Indonesia dewasa ini sekitar 81.000 kilometer, tersebar di pulau-pulau besar dan kecil, termasuk pantai di pulau terluar Indonesia yang berbatasan langsung dengan perairan negara lain. Dari pantai sepanjang itu, sekitar 40 persen atau 32.400 km kini dalam kondisi kritis karena terancam abrasi sepanjang  tahun.
Tenggelamnya Pulau Nipah di Kepulauan Riau harus menjadi pelajaran berharga. Sebab, eksploitasi alam yang tak terkendali berupa penambangan pasir berdampak serius terhadap keberadaan pulau yang berbatasan langsung dengan perairan internasional tersebut.
3.       Penyebab terjadinya abrasi.
Eksploitasi alam berupa penambangan pasir  di sepanjang pesisir pantai secara serampangan.
Rusaknya ekosistem hutan mangrove di pesisir pantai.
Pembuangan sampah dan dan limbah ke daerah bantaran sungai dan pesisir pantai.
Pembuatan tambak-tambak yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Faktor alam.
1. Abrasi diakibatkan oleh maiknya permukaan air laut karena mencairnya lapisan es yang ada di daerah kutub bumi. Es tersebut mencair akibat terjadinya pemanasan global.
2. Masalah abrasi maupun pencemaran lingkungan ini sangat sulit untuk diatasi karena kurangnya kesadaran masyarakat akan lingkungannya. Masih banyak orang yang membuang sampah pada sembarang tempat yang nantinya dapat mencemari lingkungan.
3. Dampak yang diakibatkanoleh abrasi ini sangat besar. Garis pantai akan semakin menyempit dan apabila tidak diatasi lama kelamaan daerah-daerah yang permukaannya rendah akan tenggelam.
4. Dampak dari abrasi dapat dikurangi dengan membangun alat pemecah ombak dan juga menanam pohon bakau di pinggir pantai. Alat pemecah ombak dapat menahan laju ombak dan memecahkan gelombang air sehingga kekuatan ombak saat mencapai bibir pantai akan berkurang. Demikian juga dengan pohon bakau yang ditanam di pinggiran pantai. Akar-akarnya yang kokoh dapat menahan kekuatan ombak agar tidak mengikis pantai.

4.       Cara penanggulangan abrasi
laju abrasi yang menghantam kawasan pantai Indonesia ini harus diantisipasi dengan langkah terpadu dan terkoordinasi oleh semua pihak, salah satu contohnya dengan melakukan usaha-usaha seperti:
Penanaman, pelestarian dan merestorasi kawasan hutan mangrove disepanjang kawasan pesisir
Tidak melakukan eksploitasi pasir laut secara serampangan
Membuat tambak-tambak untuk usaha perikanan secara bijak dan berwawasan lingkungan
Tidak membuang limbah-limbah yang dapat merusak struktur tanah dan vegetasi alam ke sepanjang Daerah Aliran Sugai (DAS) dan wilayah pesisir pantai
Reklamasi DAS dan wilayah pesisir lainnya yang sekiranya memungkinkan untuk terancam abrasi
Membuat shoreline protection disepanjang wilayah pesisir untuk menanggulangi ancaman abrasi
Menyiapkan regulasi penanganan abrasi yang konsisten dan berkesinambungan, dari berbagai elemen terkait termasuk masyarakat
Dan lain-lain


No comments: