MAKALAH DAMPAK ABRASI BAGI LINGKUNGAN
oleh
kelompok
kelompok
Jurusan Kehutanan
Fakultas Kehutanan
2014
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Abrasi
tanah merupakan problem nyata yang terjadi di sekitar kita yang harus ditangani
secara serius oleh semua pihak, termasuk warga masyarakat. Sebab apabila kita
hanya berdiam diri dan berpangku tangan saja melihat hal tersebut, niscaya hal
ini akan menyengsarakan kehidupan kita bersama
Abrasi pantai tidak hanya membuat garis-garis pantai menjadi
semakin menyempit, tapi bila dibiarkan begitu saja akibatnya bisa menjadi lebih
berbahaya. Sebagai contoh, negara kita Indonesia sangat terkenal dengan
keindahan pantainya. Setiap tahun banyak wisatawan dari mancanegara berdatangan
ke Indonesia untuk menikmati panorama pantainya yang sangat indah. Apabila
pantai sudah mengalami abrasi, maka tidak akan ada lagi wisatawan yang datang
untuk mengunjunginya.
Dapat
diketahui bahwa dampak dari abrasi sangat berbahaya. Untuk itu kami akan
mencoba menjelaskan lebih lanjut mengenai apa itu abrasi, penyebab abrasi, dan
bagaimana solusi untuk menanggulanginya.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian abrasi ?
2.
Faktor-faktor apakah penyebab abrasi?
3.
Bagaimana cara menanggulangi abrasi?
C.
Tujuan
1.
Mengetahui pengertian abrasi dan bentang alam
yang diakibatkan oleh abrasi.
2.
Mengetahui faktor – faktor yang menyebabkan
abrasi dan cara menanggulangi abrasi.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Pengetian
Abrasi.
Abrasi adalah proses pengikisan pantai oleh tenaga gelombang
laut dan arus laut yang bersifat merusak.Abrasi biasanya disebut juga erosi
pantai. Abrasi berasal dari bahasa Latin yakni Abradĕre atau Abrasio, yang
berarti "keributan". Intensitas Abrasi tergantung pada, konsentrasi
kecepatan kekerasan ombak , dan massa partikel yang bergerak
Kerusakan garis pantai akibat abrasi ini dipacu oleh
terganggunya keseimbangan alam daerah pantai tersebut. Walaupun abrasi bisa
disebabkan oleh gejala alami, namun manusia sering disebut sebagai penyebab
utama abrasi.
Erosi oleh gelombang laut dinamakan pula abrasi atau erosi
marin. Gelombang laut yang bergerak ke arah pantai mampu mengikis bahkan
memecahkan batu-batu karang di pantai, kemudian diangkut ke tempat-tempat lain
di sekitarnya atau ke arah laut dan samudra.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kekuatan abrasi antara
lain sebagai berikut.
·
Kekerasan batuan, semakin keras jenis batuan
yang ada di pantai, semakin tahan terhadap erosi.
·
Gelombang laut, semakin besar gelombang yang
bergerak ke arah pantai, semakin besar kemungkinannya untuk mengerosi wilayah
pantai.
·
Kedalaman laut di muka pantai, jika laut yang
terletak di muka pantai merupakan laut dalam, gelombang laut yang terjadi lebih
besar dibandingkan dengan laut yang dangkal, sehingga kekuatan erosi akan lebih
besar.
·
Jumlah material yang dibawa gelombang terutama
kerikil dan pasir, semakin banyak material yang diangkut semakin kuat daya
abrasinya.
Bentang alam khas yang sering kita jumpai sebagai akibat
adanya abrasi antara lain sebagai berikut.
·
Cliff, yaitu pantai yang berdinding curam sampai
tegak.
·
Relung, yaitu cekungan-cekungan yang terdapat
pada dinding cliff.
·
Dataran Abrasi, yaitu hamparan wilayah dataran
akibat abrasi. yang dapat dilihat dengan jelas saat air laut surut.
·
Gua laut (Sea Cave).
2.
Abrasi pantai di Indonesia
Pada saat ini sedikitnya 32.400
kilometer kawasan pesisir atau pantai di Indonesia terancam abrasi yang sangat
parah sepanjang tahun. Jika kondisi ini tidak diantisipasi, laju abrasi pantai
yang sangat tinggi tersebut sudah pasti mengancam berbagai infrastruktur,
kawasan permukiman, sarana dan prasarana publik, bahkan yang paling serius
adalah tenggelamnya sejumlah pulau.total panjang pantai di Indonesia dewasa ini
sekitar 81.000 kilometer, tersebar di pulau-pulau besar dan kecil, termasuk
pantai di pulau terluar Indonesia yang berbatasan langsung dengan perairan
negara lain. Dari pantai sepanjang itu, sekitar 40 persen atau 32.400 km kini
dalam kondisi kritis karena terancam abrasi sepanjang tahun.
Tenggelamnya Pulau Nipah di
Kepulauan Riau harus menjadi pelajaran berharga. Sebab, eksploitasi alam yang
tak terkendali berupa penambangan pasir berdampak serius terhadap keberadaan
pulau yang berbatasan langsung dengan perairan internasional tersebut.
3.
Penyebab terjadinya abrasi.
Eksploitasi alam berupa penambangan pasir di sepanjang pesisir pantai secara
serampangan.
Rusaknya ekosistem hutan mangrove di pesisir pantai.
Pembuangan sampah dan dan limbah ke daerah bantaran sungai
dan pesisir pantai.
Pembuatan tambak-tambak yang tidak sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
Faktor alam.
1. Abrasi diakibatkan oleh maiknya permukaan air laut karena
mencairnya lapisan es yang ada di daerah kutub bumi. Es tersebut mencair akibat
terjadinya pemanasan global.
2. Masalah abrasi maupun pencemaran lingkungan ini sangat
sulit untuk diatasi karena kurangnya kesadaran masyarakat akan lingkungannya.
Masih banyak orang yang membuang sampah pada sembarang tempat yang nantinya
dapat mencemari lingkungan.
3. Dampak yang diakibatkanoleh abrasi ini sangat besar.
Garis pantai akan semakin menyempit dan apabila tidak diatasi lama kelamaan
daerah-daerah yang permukaannya rendah akan tenggelam.
4. Dampak dari abrasi dapat dikurangi dengan membangun alat
pemecah ombak dan juga menanam pohon bakau di pinggir pantai. Alat pemecah
ombak dapat menahan laju ombak dan memecahkan gelombang air sehingga kekuatan
ombak saat mencapai bibir pantai akan berkurang. Demikian juga dengan pohon
bakau yang ditanam di pinggiran pantai. Akar-akarnya yang kokoh dapat menahan
kekuatan ombak agar tidak mengikis pantai.
4.
Cara penanggulangan abrasi
laju abrasi
yang menghantam kawasan pantai Indonesia ini harus diantisipasi dengan langkah
terpadu dan terkoordinasi oleh semua pihak, salah satu contohnya dengan
melakukan usaha-usaha seperti:
Penanaman, pelestarian dan merestorasi kawasan hutan
mangrove disepanjang kawasan pesisir
Tidak melakukan eksploitasi pasir laut secara serampangan
Membuat tambak-tambak untuk usaha perikanan secara bijak dan
berwawasan lingkungan
Tidak membuang limbah-limbah yang dapat merusak struktur
tanah dan vegetasi alam ke sepanjang Daerah Aliran Sugai (DAS) dan wilayah
pesisir pantai
Reklamasi DAS dan wilayah pesisir lainnya yang sekiranya
memungkinkan untuk terancam abrasi
Membuat shoreline protection disepanjang wilayah pesisir
untuk menanggulangi ancaman abrasi
Menyiapkan regulasi penanganan abrasi yang konsisten dan
berkesinambungan, dari berbagai elemen terkait termasuk masyarakat
Dan lain-lain
No comments:
Post a Comment