MAKALAH
APLIKASI MANAJEMEN DALAM ORGANISASI
Oleh:
kelompok
4
1.
MUH.
RAFI’I :
L 131 13 176
2.
ALDY
SAPUTRA :
L 131 13 194
3.
DEDEN
PRAYOGO : L
131 13 179
4.
NUGRAWATI
: L
131 13 180
5.
NANIK
MEGAWATI : L
131 13 100
6.
RAHMI
:
L 131 13 169
7.
ERZA
SAFAAT : L 131 13
8.
NIKITA : L 131 13
JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS KEHUTANAN
2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Manajemen strategi
merupakan proses atau rangkaian kegiatan pengambilan keputusan yang bersifat
mendasar dan menyeluruh, disertai penetapan cara melaksanakanya, yang dibuat
oleh pimpinan dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran didalam suatu
organisasi, untuk mencapai tujuan. Sedangkan pengertian manajemen strategi
menurut Hadar Nawawi (2005;148-149), adalah perencanaan berskala besar (disebut
perencanaan strategi) yang berorientasi pada jangkauan masa depan yang jauh
(disebut visi), dan ditetapkan sebagai keputusan pimpinan tertinggi (keputusan
yang bersifat mendasar dan prinsipil, agar memungkinkan organisasi berinteraksi
secara efektif (disebut misi), dalam usaha menghasilkan sesuatu (perencanaan
operasional untuk menghasilkan barang dan / atau jasa serta pelayanan) yang
berkualitas, dengan diarahkan pada optimalisasi pencapaian tujuan (disebut
tujuan strategis) dan berbagai sasaran (tujuan operasional) organisasi.
Komponen pertama adalah
perencanaan strategi dengan unsur-unsurnya yang terdiri dari visi, misi, tujuan
dan strategi utama organisasi. Sedangkan komponen kedua adalah perencanaan
operasional dengan unsur-unsurnya sasaran dan tujuan operasional, pelaksanaan
fungsi-fungsi manajemen berupa fungsi pengorganisasian, fungsi pelaksanaan dan
fungsi penganggaran, kebijaksanaan situasional, jaringan kerja internal dan
eksternal, fungsi kontrol dan evaluasi serta umpan balik.
Analisis lingkungan
adalah suatu proses monitoring terhadap lingkungan organisasi yang bertujuan
untuk mengidentifikasikan peluang (opportunities) dan tantangan (threads) yang
mempengaruhi kemampuan organisasi untuk mencapai tujuannya. Tujuan dilakukan
analisis lingkungan adalah mengantisipasi lingkungan organisasi sehingga dapat
berreaksi secara cepat dan tepat untuk mensukseskan organisasi. Analisis
lingkungan adalah suatu proses yang digunakan perencanan-perencanaan strategi
untuk memantau lingkungan dalam menentukan peluang atau ancaman.
Alfred Chandler
mengatakan bahwa strategi adalah suatu penentuan sasaran dan tujuan dasar
jangka panjang dari suatu organisasi (perusahaan) serta pengadopsian
seperangkat tindakan serta alokasi sumber-sumber yang perlu untuk mencapai
sasaran-sasaran tersebut. Dalam kajiannya tentang strategi, Henry Mintzberg
mencatat bahwa setidaknya strategi tidak sekedar memiliki dua elemen definisi,
yaitu sebagai perencanaan (plan) dan pola (pattern). Lebih dalam lagi, ia
mengungkapkan bahwa definisi strategi telah berkembang dengan tiga ‘P’ baru,
yaitu posisi (position), perspektif (perspective), dan penerapan (poly).
1.2. Rumusan Masalah
Dalam rangka untuk
mempertajam telaah makalah ini, penyusun mengambil suatu permasalahan mendasar,
yaitu : bagaimana manajemen strategi dapat diterapkan dan di implementasikan
didalam suatu perusahaan atau organisasi sehingga keputusan manajerial dan
kegiatan-kegiatan yang mengarah pada penetapan kinerja jangka panjang
organisasi atau perusahaan tersebut.
1.3.
Tujuan
Makalah ini bertujuan
untuk memberikan gambaran singkat tentang proses perencanaan manajemen strategi
dilingkungan organisasi dan perusahaan serta, memberikan gambaran dikalangan
mahasiswa tentang Manajemen Strategi yang merupakan keputusan manajerial dan
kegiatan-kegiatan yang mengarah pada penetapan kinerja jangka panjang
organisasi, yang meliputi analisa lingkungan internal dan eksternal, disertai
perumusan visi dan misi serta tujuan organisasi guna menghadapi lingkungan
tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Manajemen Dalam Organisasi
Pengorganisasian (organizing) memiliki hubungan yang
erat dengan manajemen. Organisasi merupakan alat dan wadah atau tempat manejer
melakukan kegiatan-kegiatannya untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Sedangkan
Pengorganisasian merupakan salah satu fungsi organik dari manajemen dan ditempatkan
sebagai fungsi kedua setelah perencanaan (planning). Dari
sisi manajemen organisasi adalah sebuah sistem lain atau suatu sarana yang
menerima input manajemen berupa tujuan-tujuan dan sasaran yang ingin dicapai
dan outputnya diharapkan berupa realisasi yang sesuai dengan rencana tersebut.
Dalam sistem organisasi maka yang jadi tujuan adalah bagaimana agar tercipta
kerjasama diantara personil yang terkait dalam struktur organisasi itu.
System organisasi sebagai sebuah sistem
produksi serta sebagai sebuah system yang terbuka, dalam artian ia berinteraksi
dengan lingkungan, menarik input tertentu dari lingkungan dan merubahnya
menjadi output. Sebagai sebuah system terbuka, organisasi dipengaruhi oleh
empat subsistem utama, yakni, system eknomi, system teknologi, system social
budaya, system hukum & politik.
Setiap organisasi
mempunyai tujuan dan alasan yang unik untuk keberadaannya. Keunikan ini harus
dicerminkan dalam visi dan misi. Pernyataan visi yang baik mengungkapkan
pelanggan, produk atau jassa, teknologi, pasar, pemikiran untuk bertahan hidup
(pertumbuhan dan keuntungan), pemikiran untuk karyawan,
Ada 4 Proses perumusan
Visi yaitu :
a.
Tentukan
rentang waktu dan lingkup analisis secara tepat.
b.
Identifikasi
trend sosial, ekonomi, politik, dan teknologi yang akan mempengaruhi masa depan
c.
Identifikasi
kondisi persaingan
d.
Evaluasi
sumber daya dan kapabilitas internal.
Adapun MISI yang ingin dicapai oleh
suatu Perusahaan / Organisasi yakni ;
a.
Publik
atau pengguna jasa yang hendak dilayani
b.
Jasa
utama yang ditawarkan
c.
Wilayah
geografis yang dilayani
d.
Komitmen
organisasi terhadap pilihan teknologi
e.
Komitmen
organisasi terhadap alternative tujuan
f.
Elemen
kunci dalam filosofi organisasi
g.
Konsep
kedirian dan citra organisasi
B. Analisis Eksternal, Internal, dan SWOT
1.
Analisis
Lingkungan Makro
(Eksternal)
Analisis lingkungan
eksternal merupakan aktivitas memonitor dan mengevaluasi lingkungan eksternal
dan internal organisasi kepada orang-orang penting yang ada dalam perusahaan.
Lingkungan eksternal dibedakan atas lingkungan makro dan lingkungan industri. Untuk lingkungan tersebut
menggunakan metode SWOT (Strength and weaknesses lingkungan internal, Opportunities and Threats untuk analisa lingkungan eksternal).
Lingkungan makro merupakan lingkungan yang secara tidak langsung mempengaruhi keputusan-keputusan strategi perusahaan dalam jangka panjang. Secara umum lingkungan makro dikategorikan menjadi empat, yaitu :
menggunakan metode SWOT (Strength and weaknesses lingkungan internal, Opportunities and Threats untuk analisa lingkungan eksternal).
Lingkungan makro merupakan lingkungan yang secara tidak langsung mempengaruhi keputusan-keputusan strategi perusahaan dalam jangka panjang. Secara umum lingkungan makro dikategorikan menjadi empat, yaitu :
a.
Ekonomi
b.
Teknologi
c.
Politik
dan budaya
d.
Sosial
budaya
2.
Analisis
Lingkungan Internal
Dalam proses perumusan
strategi sebuah perusahaan perlu melakukan identifikasi dan evaluasi atas
lingkungan bisnis perusahaan. Hasil dari identifikasi dan evaluasi tersebut
diharapkan perusahaan dapat mengetahui profil keunggulan strategi perusahaan
yang dimiliki. Sehingga dengan demikian perusahaan dapat mengantisipasi peluang
bisnis dan menyikapi ancaman bisnis yang ada dengan cepat.
3.
Analisis
SWOT
Analisis SWOT merupakan
alat yang membantu manajer menentukan dan mengembangkan strategi yang tepat
dalam menghadapi persaingan. Namun yang perlu diperhatikan bahwa tujuan dalam
menentukan strategi yang digunakan dari hasil SWOT adalah pada dasarnya
menghasilkan strategi alternative yang layak, bukan untuk menetapkan strategi
yang terbaik. Sehingga seorang manajer dapat
menilai bahwa tidak semua strategi dalam SWOT dipilih untuk dikembangkan antara
lain :
1.
Strategi
Integrasi Vertikal
Strategi
integrasi vertical merupakan strategi yang menghendaki perusahaan melakukan
penguasaan yang lebih atas distributor, pemasok dan atau para pesaing baik
melalui merjer, aukuisisi, atau membuat perusahaan sendiri. Strategi intergrasi
dibedakan menjadi tiga, yiatu :
a.
Integrasi
ke depan merupakan strategi untuk memperoleh kepemilikan atau meningkatkan
kendali atas distributor atau pengecer.
b.
Integrasi
kebelakang merupakan strategi untuk mencari kepemilikan atau meningkatkan kendali
atas perusahaan pemasok
c.
Integrasi
horizontal merupakan strategi untuk mengendalikan para pesaing
Perusahaan tertarik melakukan integrasi
vertical didasarkan atas alasan :
a.
Dapat
menciptakan kenyamanan bagi pendatang baru.
b.
Memberikan
fasilitas investasi
c.
Menjaga
kualitas produk
d.
Memperbaiki
penjadualan.
Meskipun
mempunyai manfaat, strategi integrasi vertical juga memiliki kelemahan, yaitu ;
a.
Kelemahan
dalam hal biaya
b.
Teknologi
c.
Adanya
permintaan berfuluktuasi
2.
Strategi
Diversifikasi
Strategi diversifikasi
merupakan pendekatan utama strategi pada level koroporasi. Tingkat (level)
strategi diversifikasi dibedakan menjadi tiga kategori, yaitu :
a.
Tingkat
diversifikasi rendah
b.
Tingkat
diversifikasi menengah
c.
Tingkat
diversifikasi tinggi.
Selain itu juga dikenal dengan istilah
diversifikasi related (diversfikasi konsentris) dan diversifikasi unrelated
(diversifikasi konglomerat dan diversifikasi horizontal). Perusahaan
mengimplementasikan strategi diversifikasi, dilandasi alasan dan motif untuk
mempertahankan keunggulan strategis, insentif dan sumber daya, serta motif
manajerial. Disamping itu juga didorong oleh lingkungan internal (kinerja yang
rendah, ketidakpastian aliran kas mendatang, dan semua pengurangan resiko) dan
lingkungan eksternal (peraturan pemerintah, ketentuan pajak, atau aturan-aturan
yang baru)
3.
Strategi
Level Bisnis
Untuk dapat mencapai
keunggulan bersaing, perusahaan harus melakukan evaluasi lingkungan ekternal,
guna mengidentifikasikan peluang, ancaman, dan kemampuan sumber daya internal
untuk menentukan kompetensi inti dan strategi yang akan diimplementasikannya,
yang disebut dengan strategi level bisnis. Tipe strategi pada level bisnis ini
disebut dengan strategi generik, yang terdiri dari:
a.
Cost
Leadership (keunggulan biaya)
b.
Differentiation
(diferensiasi/perbedaan)
c.
Focussed
Low Cost (fokus pada biaya rendah)
d.
Focused
Differentiation (focus pada diferensiasi) strategi level fungsional.
Penjabaran
strategi pada level fungsional memegang peranan yang sangat menentukan atas
berhasil tidaknya sasaran strategi bisnis yang telah ditetapkan, oleh karenanya
diperlukan suatu penjabaran aktivitas yang sedetail mungkin atas strategi
bisnis yang telah dicanangkan. Penjabaran tersebut selaian memudahkan kontrol
dari manajer juga memudahkan bagian pelaksana untuk mengimplementasikan. Pada
tingkat strategi fungsional yang cukup strategis adalah
Fungsi produksi dan operasi yang meliputi :
i.
Fasiltas
dan peralatan
ii.
Sumber
bahan baku
iii.
Perencanaan
dan pengendalian produksi
Fungsi pemasaran
yang meliputi:
i.
produk
ii.
harga
iii.
distribusi
iv.
promosi
Fungsi keuangan
yang meliputi:
i.
Kebutuhan
modal
ii.
Alokasi
modal
iii.
Manajemen
dividen dan modal
Fungsi sumber
daya manusia yang meliputi
i.
Proses
rekrutrmen dan orientasi
ii.
Pengembangan
karir dan pelatihan
iii.
Kompensasi
evaluasi, disiplin dan pengendalian.
C. Manajemen Startegis
Manajemen strategi
mempunyai beberapa dimensi atau bersifat multidimensional. Dimensi dimaksud
adalah :
1.
Dimensi
waktu dan orientasi masa depan
Manajemen strategi dalam mempertahankan dan
mengembangkan eksistensi suatu organisasi berpandangan jauh ke masa depan, dan
berperilaku proaktif dan antisipatif terhadap kondisi masa depan yang
diprediksi akan dihadapi. Antisipasi masa depan tersebut dirumuskan dan
ditetapkan sebagai visi organisasi yang akan diwujudkan 10 tahun atau lebih
massa depan. Visi dapat diartikan sebagai ‘kondisi ideal yang ingin dicapai
dalam eksistensi organisasi dimasa depan”. Sehubungan dengan hal diatas Lonnie
Helgerson yang dikutip Salusu menyatakan bahwa “ Visi adalah gambaran kondisi
masa depan dari suatu organisasi yang belum tampak sekarang tetapi merupakan
konsepsi yang dibuat dibaca oleh setiap orang (anggota organisasi). Visi
memiliki kekuatan yang mampu mengundang, memanggil, dan menyerukan pada setiap
orang. untuk memasuki masa depan. Visi
organisasi harus dirumuskan oleh manajemen puncak (pucuk pimpinan) organisasi”.
2.
Dimensi
Internal dan Eksternal
Dimensi internal adalah kondisi organisasi nonprofit
pada saat sekarang, berupa kekuatan, kelemahan, peluang dan hambatan yang harus
diketahui secara tepat untuk merumuskan renstra yang berjangka panjang.
Analisis terhadap lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan operasional,
lingkungan nasional dan lingkungan global (internal), yang mencakup berbagai
aspek atau kondisi, seperti kondisi sosial politik,sosial ekonomi, sosial
budaya, kependudukan, kemajuan dan perkembangan ilmu dan teknologi, adat
istiadat, agama dan lain-lain.
3.
Dimensi
Pendayagunaan Sumber-Sumber
Sumber daya terdiri
dari sumber daya material khususnya berupa sarana dan prasarana, sumber daya
finansial dalam bentuk alokasi dana untuk setiap program dan proyek, sumber
daya manusia, sumber daya teknologi dan sumber daya informasi.
4.
Dimensi
Keikutsertaan Manajemen Puncak
Manajemen strategi yang
dimulai dengan menyusun rencana strategi merupakan pengendalian masa depan
organisasi, agar eksistensi sesuai dengan visinya dapat diwujudkan, baik pada
organisasi yang bersifat privat maupun publik. Rencana strategi harus mampu
mengakomodasi seluruh aspek kehidupan organisasi yang berpengaruh pada
eksistensinya dimasa depan merupakan wewenang dan tanggungjawab manajemen
puncak, karena seluruh kegiatan merealisasikannya merupakan tanggungjawabnya
sebagai pimpinan tertinggi, meskipun kegiatannya dilimpahkan pada organisasi
atau satuan unit kerja yang relevan.
5.
Dimensi
Multi Bidang
Setiap organisasi/perusahaan
untuk mengeksploitasi peluang bisnis yang muncul guna mencapai tujuan
perusahaan yang telah ditetapkan sesuai dengan misi yang telah ditentukan. Ini
berarti organisasi (bisnis maupun publik) berusaha untuk mengurangi
kelemahannya, dan berusaha melakukan adaptasi dengan lingkungannya. Kemudian
pengertian ini menunjuk pula untuk mengurangi efek negative yang ditimbulkan
oleh ancaman-ancaman. Kemudian komponen pokok manajemen strategi adalah :
a.
Analisis
lingkungan
b.
Analisis
profil
c.
Strategi
untuk mencapai tujuan organisasi (bisnis maupun publik) dengan memperhatikan
d.
Misi
Dengan demikian analisis lingkungan sangat penting dalam proses manajemen
strategi, karena manajemen startegi bukan untuk melihat peluang-peluang
(reaktif terhadap perubahan) tetapi penyusun manajemen strategi haruslah
dilihat sebagai usaha untuk mengetahui sedini mungkin kekuatan dan kelemahan
organisasi (bisnis/publik) agar organisasi mampu bertahan (survive) menghadapi
perubahan lingkungan secara terus menerus.
Dengan
demikian, analisis lingkungan bisnis hanya berusaha mengumpulkan dan
menganalisis sejumlah variabel secara terbata (finite). Analisis lingkungan
bisnis hendaknya tidak sampai terjerumus untuk berusaha menganalisis sebanyak
mungkin variabel (infinite) lingkungan perlu dianalisis karena:
a.
Agar
pembuat strategi dapat mengantisipasi setiap kesempatan dan membantu mengembangkan
sistem pemecahan tujuan perusahaan/organisasi.
b.
Untuk
dapat mengefektifkan proses manajemen strategi, karena dengan melakukan
analisis lingkungan hasil yang akan diperoleh lebih efektif.
c.
Untuk
membantu manajer dalam meramalkan dampak lingkungan terhadap perkembangan
perusahaan. Terkumpulnya berbagai organisasi dari lingkungan,memudahkan untuk
membuat perencanaan jangka panjang.
Analisis
lingkungan dilakukan dengan 3 (tiga) cara, yaitu :
a.
Menganalis
hubungan antara strategi perusahaan dan tanggapan terhadap lingkungan, yang
dipakai sebagai landasan untuk membandingkan strategi yang sedang berjalan
dengan strategi yang potensial yang akan datang.
b.
Menganalisis
kecenderungan faktor dan masalah utama yang potensial yang akan datang.
c.
Mencoba
meramalkan kemungkinan yang akan terjadi pada masa akan datang terhadap
lingkungan.
Pada dasarnya struktur lingkungan dapat
dibagi atau dibedakan menjadi dua elemen utama, yaitu :
a.
Lingkungan
eksternal (Makro)
b.
Lingkungan
internal (Mikro)
D. Perencanaan
Strategis
Kegiatan pokok perencanaan strategis
terdiri dari 4 (empat) elemen pokok:
a.
Environmental
scanning (Adaptasi terhadap lingkungan )
b.
Strategi
formulation (Formulasi Strategi)
c.
Strategi
implementation (pelaksanaan Strategi)
d.
Evaluation
dan control (Telaah dan Pengawasan)
Pilar
strategi dalam organisasi Pemda (Moore, 1995:71)
1.
Secara
mendasar bernilai (substantively valuable); Pemda harus menghasilkan sesuatu
yang bernilai bagi lembaga pengawas, pengguna jasa (klien), dan masyarakat
dengan biaya murah.
2.
Absah
dan secara politis dapat diterima (legitimate and politically sustainable);
Pemda harus bisa mendapatkan mandat maupun dana serta bertanggungjawab terhadap
institusi politik yang ada.
3.
Secara
operasional dan administrative dapat dilaksanakan (operationally and
administratively feasibel); kewenangan dan kegiatan yang direncanakan dapat
dilaksanakan dalam organisasi yang ada atau dengan bantuan pihak-pihak lain yang
membantu organisasi Pemda.
E. Implementasi
Strategi
Program; aktivitas atau langkah-langkah yang disusun
secara sistematis sebagai penjabaran dari strategi. Anggaran; gambaran rinci
tentang sumber dana yang dibutuhkan dan bagaimana penggunaannya. Prosedur;
sering disebut SOP, sistem dari langkah atau teknik yang berurutan tentang
bagaimana suatu pekerjaan atau tugas dikerjakan Standar Kinerja; ukuran target
bersifat kuantitatif maupun kualitatif dari program yang dilaksanakan untuk
mengetahui keberhasilan atau pencapaiannya. Hubungan antar tingkat akhir
(tujuan & sasaran) dengan alat pencapaiannya (strategi dan taktik) tidaklah
mudah. Keberadaan manajemen strategi tidak untuk mendikte tujuan, sebaliknya
tujuan dan sasaran harus dipengaruhi oleh peluang yang tersedia, ada beberapa
yang perlu diperhatikan dalam usaha pencapaian tujuan dalam perencanaan
manajemen strategi antara lain:
1.
Efektif
dan efisiensi
Manajemen strategi
disebut efektif jika hasil yang dicapai seperti yang di inginkan. Karena
kebanyakan situasi yang memerlukan analisa strategi tidak statis melainkan
interaktif dan dinamis, maka hubungan antara penyebab dan hasilnya tidak tetap
atau pasti. Sebaliknya taktik adalah tindakan nyata yang diambil oleh pelaku
dan sepenuhnya berada dibawah pengawasan pelaku. Kebalikan dari strategi, taktik
adalah internal dan kriteria yang digunakan bukanlah keefektifan melainkan
efisiensi
2.
Keputusan
dan Emplementasi
Keputusan manajemen
strategi tidak berarti apa-apa tanpa implementasi. Strategi tergantung pada
kemungkinan dan taktik yang potensial. Keputusan strategi harus dapat mencapai
tujuannya. Aturan dalam manajemen strategi persaingan :
Ø
Proses
berfikir yang mendahului tindakan
Ø
Pengetahuan
mengenai jumlah merupkan kunci penting.
Ø
Menejemen
strategi tindakan yang dilakukan dengan cepat akan mendominasi yang lambat.
Ø
Kemenangan
harus menunjukkan nilai dari tujuan
Ø
Menyerang
hanya terhadap yang dapat diserang.
Ø
Bertahan
adalah bentuk terkuat dari persaingan
Ø
Superioritas
dalam faktor persaingan yang mendasar adalah segalanya.
Ø
Tidak
terkalahkan adalah merupakan pertahanan yang sebenarnya.
Ø
Menajemen
strategi membutuhkan pengembangan kekuatan yang unik.
3.
Pertumbuhan
dan Struktur Organisasi
Tahap implementasi
strategi memerlukan pertimbangan dalam penyusunan struktur organisasi, karena
keselarasan struktur dengan strategi merupakan satu hal yang penting untuk
tercapainya implementasi strategi. Pertumbuhan organisasi terjadi kala skala
organisasi berkembang. Pertumbuhan yang terjadi bisa vertical dan bisa juga
horizontal. Pertumbuhan organisasi menghasilkan berbagai bentuk struktur
organisasi seperti stuktur fungsional, divisional geografis, organisasi unit
bisnis, organisasi matrik dan struktur organisasi horizontal. Masing-masing
struktur tersebut mempunyai kelebihan dan kelemahan masing-masing.
4.
Kepemimpinan
dan Budaya Organisasi
Budaya organisasi
sesungguhnya tumbuh karena diciptakan dan dikembangkan oleh individu-individu
yang bekerja dalam suatu organisasi, yang diterima sebagai nilai-nilai yang
harus dipertahankan dan diturunkan kepada setiap anggota baru. Nilai-nilai
tersebut digunakan sebagai pedoman bagi setiap anggota selama mereka berada
dalam lingkungan organisasi tersebut, dan dapat dianggap sebagai ciri khas yang
membedakan sebuah organisasi lainnya.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Manajemen strategi
adalah cara terbaik untuk mencapai beberapa sasaran. Untuk menentukan mana yang
terbaik tersebut akan tergantung dari kriteria yang digunakan. Sedangkan taktik
adalah pilihan-pilihan yang dimiliki dalam mengimplementasikan sebuah strategi.
Pilihan-pilihan manajemen strategi ini akan bekerja atau tidak bekerja
tergantung dari kriteria yang digunakan dan pilihan-pilihan tersebut adalah
yang berlangsung lama, tidak mudah diubah dan mencakup situasi yang sangat
terstruktur.
Tujuan manajemen
strategi pada umumnya didefinisikan sebagai sesuatu yang ingin dicapai dalam
jangka panjang; seperti bertahan hidup, keamanan dan memaksimalkan profit.
Sasaran lebih nyata yaitu pencapaian hal-hal yang penting untuk mencapai
tujuan. Mencapai sasaran akan lebih mendekatkan pada tujuan. Sasaran pada
umumnya lebih spesifik dan harus dapat diukur dan biasanya mencakup kerangka target
dan waktu.
Manajemen strategi juga
merupakan himpunan keputusan-keputusan dan tindakan-tindakan manajerial yang
menentukan kinerja jangka panjang sesuatu organisasi. Manajemen strategi
sebagai bidang studi mencakup perhatian yang intergratif mengenai kebijakan
organisasi publik dengan penekanan yang lebih berat kepada lingkungan dan
strategi.
Disamping itu pengertian manajemen
strategi yang telah disebutkan terakhir dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu
;
1.
Manajemen
strategi diwujdukan dalam bentuk perencanaan berskala besar dalam arti mencakup
seluruh komponen dilingkungan sebuah organisasi yang dituangkan dalam bentuk
rencana strategis (Renstra) yang dijabarkan menjadi perencanaan operasional,
yang kemudian dijabarkan pula dalam bentuk program kerja dan proyek tahunan.
2.
Renstra
berorientasi pada jangkauan masa depan.
3.
Visi,
misi, pemilihan strategi yang menghasilkan strategi induk, dan tujuan strategi
organisasi untuk jangka panjang merupakan acuan dalam merumuskan rencana
strategi, namun dalam teknik penempatannya sebagai keputusan manajeman puncak
secara tertulis semua acuan terdapat didalamnya.
4.
Renstra
dijabarkan menjadi rencana operasional yang antara lain berisi program-program
operasional termasuk proyek-proyek, dengan sasaran jangka sedang masing-masing
juga sebagai keputusan manajemen puncak.
5.
Penetapan
Renstra dan rencana operasi harus melibatkan manajemen puncak karena sifatnya
sangat mendasar/prinsipil dalam pelaksanaan seluruh misi organisasi, untuk
mewujudkan, mempertahankan dan mengembangkan eksistensi jangka sedang termasuk
panjangnya.
6.
Pengimplementasian
strategi dalam program-program termasuk proyek-proyek untuk mencapai sasarannya
masing-masing dilakukan melalaui fungsi-fungsi manajeman lainnya yang mencakup
pengorganisasian, pelaksanaan, penganggaran dan control
2. Saran
Semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan mahasiswa tentang Aplikasi
Manajemen Dalam Organisasi.
DAFTAR PUSTAKA
Hadari Nawawi (2005); Manjemen Strategi,
Gadjah Mada Pers : Yogyakarta
Certo, Samuel C. & J. Paul Peter. STRATEGIC MANAJEMEN : Focus on
Certo, Samuel C. & J. Paul Peter. STRATEGIC MANAJEMEN : Focus on
Procces. New York, McGrow-Hill, Inc.
1990.
Hunger, J. David & Thomas L.
Wheelen. Strategic Manajemen : Bisnis Policy, Entering 21’st Century Global
Society. USA. Adison Wesley-Longman,Inc. 1998.
Muhammad, Suwarsono. Manajemen Strategik : Konsep dan Kasus. Yogyakarta : UPP AMP YKPN. 2000.
Muhammad, Suwarsono. Manajemen Strategik : Konsep dan Kasus. Yogyakarta : UPP AMP YKPN. 2000.
Rachbini, Didik J. Pembangunan Ekonomi
& Sumber Daya Manusia. Jakarta. Grasindo.2001.
Winardi. Pemikiran Sistemik Dalam BIdang Organisasi dan Manajemen. Jakarta :
Winardi. Pemikiran Sistemik Dalam BIdang Organisasi dan Manajemen. Jakarta :
Raja Grafindo Persada. 2005.
Porter, M.E. (1991) Startegi Bersaing ;
Teknik menganalisis Industri dan pesaing, Cetakan Keempat, Terjemahan, Penerbit
Erlangga, Jakarta Statistik Indonesia, 1999 Pengelementasian Manajemen
Startegi, www.google.co.id